Prolematika Kemiskinan dan Literasi Masyarakat

 PROBLEMATIKA KEMISKINAN DAN LITERASI MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT UNTUK KEMANDIRIAN EKONOMI DI PEDESAAN

Depitra Laelatul Putri

Mahasiswi STAI Persatuan Islam – Garut

depitralputri@gmail.com


ABSTRAK

       Prolematika kemiskinan di masyarakat khususnya di pedasaan adalah sesuatu yang sangat sering terjadi terlebih masyarakat dipedasaan banyak yang tidak merasakan pendidikan yang tinggi sehingga kemampuan untuk mengolah dan menginovasi sumber yang adapun sangat sulit dilakukan sehingga perkembangan ekonomi pun tidak naik dengan drastis atau bahkan akan turun dengan drastis. Perkembangan ekonomi di masyarakat tersebut harusnya ditangani oleh pemerintah supaya angka kemiskinan tidak melonjak lebih tinggi lagi, karena itu pemerintah harus melatih kemandirian masyarakat dalam mengolah perekonomian sehingga dalam masyarakat tersebut tercipta kesejahteraan ekonomi dan terangkatnya angka kemiskinan dari suatu pedesaan.

Kata Kunci: Kemiskina, Ekonomi, Kemandirian


PENDAHULUAN

       Sebuah penyakit sosial yang lazim dialami oleh setiap Negara adalah kemiskinan. Meskipun sering dibahas, namun pemahaman tentang kemiskinan sendiri sering diartikulasikan dalam beberapa pengertian dan ukuran kemiskinan pun yang beraneka ragam. Kemiskinn adalah menyangkut kondisi kekurangan dari sebuah tuntutan kehidupan yang paling minimum. Pengembangan masyarakat merupakan komitmen untuk memperdayakan masyarakat yang berada di bawah sehingga mereka dapat memiliki pilihan nyata menyangkut masa depan.

       Kemandirian ekonomi tentunya sangat diinginkan oleh masyarakat miskin untuk dapat mensejahterakan keluarganya. Namun hal ini dihalangi oleh suatu keterbatasan modal, karena keterbatasan modal, maka masyarakat meminjam dari bank atau orang yang mempunyai kelebihan dalam segi keuangan yang dimana bunga tersebut cukup tinggi. Sehingga dominan dari mereka tidak mampu membayar pinjaman tersebut yang dikarenakan kurangnya pengetahuan dalam mengelola keuangan, tidak kreatifnya dalam bekerja serta tingkat pendidikan yang rendah. Adanya faktor-faktor tersebut, maka masyarakat miskin diberi wadah dan diberdayakan supaya mereka dapat mengembangkan dirinya serta menambahkan dalam mengelola keuangan.

       Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai masyarakat untuk membangun paradigm baru dalam pembangunan yang menempatkan substansi nilai pada inisiatif lokal dan menyadarkan adanya perbedaan. Konsep pembangunan dengan tipe pemberdayaan masyarakat tidak hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tetapi sebagai upaya mencari alternative pertumbuhan ekonomi lokal.

       Upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan selama ini berbagai bentuk dan variasinya, pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemandirian masyarakat. Dalam pembangunan di Indonesia adalah tidak terintegrasinya berbagai program pembangunan di Indonesia. Program kebijakan yang didesain cenderung berjalan secara masing-masing. Maka tidak aneh program penanggulangan kemiskinan banyak tumpang tindih dan tidak berkesinambungan. Poin pertama dari program masyarakat adalah meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas hidup masyarakat serta membiasakan masyarakat dalam segi kemandiriannya.


KERANGKA TEORI

       Pemberdayaan masyarakat adalah mengembangkan kemampuan dan kemandirian dan secara bertahap masyarakat dapat membangun diri dan lingkungannya secara mandiri. Kemandirian dalam konsep pemberdayaan masyarakat yang dimaksud ialah tingkat kemajuan yang harus dituju sehingga masyarakat dapat membangun dan memelihara kelangsungan hidupnya berdasarkan kekuatannya sendiri dengan cara terus menerus artinya untuk membangun bangsa yang mandiri dibutuhkan perekonomian yang mapan.

       Pengembangan masyarakat atau disebut dengan gagasan community development muncul dalam keilmuan sebagai sebuah respon terhadap banyaknya yang dihadapi umat manusia pada akhir abad ke 20. Pengembangan masyarakat ini mulai tumbuh sebagai sebuah gerakan sosial pada tahun 197-an dan menyusul mulai bangkitnya kesadaran progresif dari sebagian komunitas internasional untuk memberikan perhatian pada kebutuhan layanan kesejahteraan untuk orang-orang lemah.

       Kemandirian sering dipersamakan dengan istilah otonom, tidak bebas dan tidak tergantung, berkelanjutan dan mengelola diri sendiri. Suatu masyarakat memiliki satu atau lebih ikatan bersama dan saling berinteraksi sosial. Dalam konteks sistem pembangunan masyarakat, kemandirian masyarakat merupakan suatu keadaan tertentu yang ingin dituju oleh seorang individu atau kelompok manusia yang tidak tergantung lagi pada bantuan pihak ketiga dalam mengamankan kepentingan dirinya.

       

PEMBAHASAN

       Faktor ekonomi menjadi kendala utama masyarakat. Kemiskinan telah jadi masalah akut di wilayah yang berbatasan langsung dengan perusahaan, kemiskinan tampak menjadi keyakinan agama disekitar masyarakat. Kemiskinan adalah pilihan hidup. Ketika Negara dengan segala aturan terbukti tidak mampu menjadi solusi kemiskinan yang seharusnya mampu membawa transformasi sosial yang salah satunya adalah kritik agama terhadap kemiskinan. Kajian tentang kemiskinan dalam perspektif pemberdayaan masyarakat tentang hubungan antara religiusitas dan kemiskinan dalam perspektif Ormas masih langka ditemukan.

       Konsep pembangunan yang selama ini dijalankan pemerintah nampaknya belum mampu menjawab tuntutan masyarakat yang menyangkut keadilan. Pemerataan dan pemihakan kepada masyarakat, sehingga belum mengkat sebagian penduduk yang masih hidup dibawah garis kemiskinan. Upaya ini meningkatkan kepada kepentingan masyarakat nampaknya tidak akan lepas dari pemberdayaan masyarakat sebagai model pembangunan berdimensi rakyat.

       Pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan usaha meningkatkan dan mempertahankan kenaikan Produk Domestic Bruto per kapita membandingkannya dengan pertumbuhan penduduk melalui perbaikan struktur ekonomi dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi Indonesia banyak menimbulkan ketimpangan baik. Untuk mencapai tujuan pembangunan yang mensejahterakan seluruh masyarakat tidak ada pilihan lain kecuali mengubah paradigm pembangunan ekonomi Indonesia yang mengarah pada keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan dengan melibatkan kelompok marginal dan kelompok miskin yang berada di pedesaan sebagai subyek pembangunan.

       Secara sosiologis gambaran dari suatu kesatuan masyarakat atau komunitas penduduk yang bertempat tinggal di dalam suatu lingkungan dimana masyarakat saling mengenal dengan baik dan corak kehidupan mereka relative homogen serta banyak bergantung dengan alam, komunitas diatas kemudian berkembang menjadi kesatuan hukum dimana kepentingan bersama penduduk menurut hukum adat dilindungi di dikembangkan atau kesatuan hukum yang bertempat tinggal suatu masyarakat yang mengadakan pemerintahannya sendiri. 

      Permasalahan pada aspek kemasyarakatn juga menjadi beban, seperti kemiskinan yang turun secara kuantitas, tetapi meningkat intensitasnya karena tingginya tingkat pengangguran ataupun structural atau pedesaan. Kemiskinan membuat masyarakat sulit memperoleh akses Pendidikan dan Kesehatan, dan karena itu meskipun mudah bagi mereka mengikuti perkembangan dunia di desa. Kemiskinan menampakan dirinya dalam berbagai wajah orang yang miskin adalah orang yang tidak berpunya, tidak punya harta milik tetapi juga tidak punya Pendidikan yang cukup, tidak memiliki kesehatan yang baik, tidak memiliki pengaruh atau kekuasaan di desa.

       Perbaikan hidup masyarakat seperti halnya perbaikan hidup rakyat pada umumnya mula-mula diharapkan dari pembangunan ekonomi negara secara keseluruhan. Perbaikan ekonomi suatu negara akan menetes kebawah dan menyentuh semua warga, tapi pengalaman banyak negara berkembang termasuk Indonesia menunjukan bahwa perbaikan ekonomi tidak dengan sendirinya menetes ke bawah dan tidak pada Sebagian besar penduduk pedesaan.

       Kendala yang selama ini dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan adalah keterbatasan kemampuan untuk mengolah dan memanfaatkan potensi sumber yang tersedia, keterbatasan sarana dan pra sarana fisik, lemahnya kemampuan Lembaga terhadap peluang-peluang bisnis yang ada jasa dan perdagangan serta terbatasnya akses masyarakat kepada sumber kemajuan ekonomi, antara lain meliputi akses pemodalan, akses manajemen usaha, akses teknologi produksi, pengetahuan dan keterampilan SDM, akses informasi pasar dan usaha produksi untuk mengatasi kendala ini dibutuhkan upaya dan strategi terintergrasi melalui pembangunan pedesaan. 

       Kegiatan pembangunan ini bukanlah menggurui masyarakat tapi memberdayakan mereka. Pembangunan ini adalah suatu proses yang berusaha memperkuat apa yang lazim atau kemandirian. Proses ini masyarakat dibantu, didampingi dan di fasilitasi untuk melakukan analisis dan problem yang dihadapi, untuk menemukan solusi masalah tersebut denga menggunakan sumber daya yang dimiliki seta menciptakan aktivitas dengan kemampuannya sendiri.

       Terwujudnya kemandirian masyarakat merupakan hasil pencapaian partisipasi masyarakat. Untuk membangun kemandirian masyarakat harus dikembangkan dengan Gerakan masyarakat, maksud Gerakan ini sebagai upaya menggerakan sebuah masa kritis secara terorganisasi dalam berpartisipasi mayarakat yang penuh dengan inisiatif, tidak tersentralisir dan mandiri hingga adil, terus menerus dan ketercukupan. Pembangunan diartikan sebagai perubahan social yang diharapkan. Perubahan social meliputi adanya kondisi awal, terdapat kondisi akhir yang diinginkan serta waktu perubahan berlangsung diantara dua titik waktu tersebut. 

       Masyarakat yang menggunakan hasil pembangunan lalu memanfaatkannya. Manfaat tersebut memberikan suatu yang diinginkan pembangunan dalam jangka panjang. Melalui modal pengetahuan, pengukuran kemandirian diharapka Indonesia mampu memberikan kontribusi yang mendalam dalam pengukuran pembangunan baru dimasa mendatang. Masyarakat diberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan masyarakat, dengan demikian masyarakat memiliki posisi sangat strategis sehingga membutuhkan perhatian yang seimbang dalam penyelenggaraan otonomi daerah karena akan mempengaruhi perwujudan daerah.

       Terminologi pengembangan masyarakat dalam perjalanannya merujuk terhadap sebuah pekerjaan yang professional, metode dalam pengembangan sosial serta ekonomi, komponen dalam kerja pelayanan kemanusiaan dan pemikiran terhadap dunia serta sebuah aktivitas politik. Pendekatan yang digunakan dalam organisasi kemanusiaan didasarkan pada ide untuk dapat kembali ke zaman dulu, yaitu menekankan manusia supaya dapat dan mesti menyumbang secara kolektif cara untuk bertahannya masyarakat. Pengembangan masyarakat didasari oleh cita-cita bahwa masyarakat dapat dan mesti mengambil tanggung jawab dalam merumuskan kebutuhan dan mewujudkan tujuan hidup mereka sendiri. Pengembangan masyarakat diarahkan untuk membangun struktur masyarakat yang kehidupannya dilandasi pengembangan dan pembagian sumber daya secara merata dan terdapat interaksi sosial, partisipasi serta upaya saling mendorong antara satu dengan yang lainnya.

       Setiap program pengembangan masyarakat dirancang untuk mendorong sumber daya, peluang untuk hidup secara lebih baik bagi rakyat kecil dan keterampilan. Alienasi sosial dilakukan oleh para aktivis sosial dengan menggunakan kegiatan keorganisasian yang bersifat melakukan kontak, memberi pendampingan, memberi pelayanan terhadap anggota masyarakat. Tujuan ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan yang berorientasi untuk memperbaiki kondisi kehidupan.

       Analisis konvensional ini merupakan menghitung biaya dan keuntungan, sebuah industri akan mudah melepaskan racun ke lingkungan karena tidak memasukkan biaya dan ongkos lingkungan dalam penghitung keuntungan bersih dalam program ekonominya. Perekonomian konvesional dengan menekankan bahwa program keekonomian yang tidak menghargai fenomena sosial dan lingkungan yang arinya ia mengingkari netralitas nilai, dengan sebab dalam kenyataannya ia memperkuata tatanan yang merusak sosial dan terhadap lingkungan yang ada. Penganut perspektif ini berusaha mengembangkan sebuah perekonomian alternative yang memperhitungkan faktor sosial serta lingkungan, dengan menggunakan cara-cara yang memungkinkan faktor sosial dan lingkungan diukur serta dimasukkan dalam analisis ekonomi yang benar dapat mencerminkan realitas sosial serta lingkungan.

       Analisis fundamental dengan mengembangkan sistem perekonomian berbasis masyarakat dan lebih terdesentralisasikan, aktivitas perekonomian konvesional tidak menjangkau masyarakat yang berada di bawah, yang dimiskinkan dan tidak berdaya oleh kapitalisme trans-nasioal. Sistem ini menyumbang kerusakan lingkungan dengan mengembangkan aktivitas perekonomian yang tidak ada hubungannya dengan kehidupan serta pengalaman masyarakat dan tidak memperhitungkan kepekaan lingkungan. Analisis ini untuk memperjuangkan pengembangan ekonomi alternatif yang bersifat local seperti skema kredit, perbankan, sistem barter, sistem mata uang local serta penciptaan pekerjaan. Sistem ekonomi cenderung dilihat dari kaitan antara individu dan tindakannya dalam kepentingan mereka sendiri untuk menghasilkan keuntungan.

       Keadilan sosial menjadi peran utama dalam pengembangan masyarakat dan pengembangan pusat pelayanan masyarakat. Keadilan sosial itu melengkapi dengan perspektif ekologi. Keduanya sangat berkesinabungan dan tidak lengkap tanpa adanya perlindungan dalam kelestarian ekologi, keduanya berperan sebagai fondasi untuk pengembangan masyarakat.

       Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 pasal 1 butir 12 menyebutkan bahwa pemberdayaan masyarakat desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, kemampuan, perilaku, kesadaran serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas apa yang dibutuhkan masyarakat Desa. Tujuan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar dapat meningkarkan kualitas hidup yang lebih baik untuk seluruh warga masyarakat melalui kegiatan-kegiatan swadaya. Perubahan ini dilandasi dengan perencanaan kearah yang lebih baik dalam rangka meningkatkan asset dan kapabilitas kelompok miskin. Program ini dapat dilakukan di desa-desa pedalaman, terisolir dan di pinggiran kota, kegiatan tersebut bisa dilakukan berdasarkan kategori gender, daerah rawan konflik etnis dan  politik, serta daerah rawan bencana.

       Pemberdayaan masyarakat adalah ekspansi asset dan kapabilitas warga masyarakat, kapabilitas tersebut dapat melekat pada diberi individu, kelompok atau organisasi, masyarakat luas dan komunitas. Munculnya konsep pemberdayaan merupakan akibat dari reaksi terhadap alam pikiran, tata budaya sebelumnya dan tata masyarakat yang berkembang di suatu Negara.

       Konsep pemberdayaan  dalam perencanaan pembangunan masyarakat selalu dihubungkan dengan konsep kemandirian, partisipasi, keadilan dan jaringan kerja. Pemberdayaan diletakan pada kekuatan tingkat individu dan sosial. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan oleh kemandiriannya bahkan merupakan kewajiban untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pendidikan. Makna pentingnya adalah pengambil keputusan.


KESIMPULAN

       Upaya menangani kemiskinan di masyarakat khususnya di pedesaan yang hampir mayoritas warganya bekerja sebagai petani maka pemerintah harus memberikan bantuan secara merata kepada masyarakat seperti pemberian pupuk yang merata kepada para petani untuk digunakan dalam pertaniannya selain itu edukasi pun sangat penting terbilang banyak sekali warga yang berada di pedesaan sangat minim pengetahuan. Selain itu pemerintah juga harus membuat tempat untuk masyarakat dapat meningkatkan skillnya dalam mengembangkan kemampuan yang mungkin saja belum terolah dengan baik. Selain itu, untuk memajukan ekonomi di kalangan masyarakat pedesaan juga harus di dorong dengan ditingkatkannya sistem pendidikan yang ada, karena jika pendidikan sudah dikembangkan maka pengetahuan orang-orang yang belajar akan semakin meningkat dan akan banyak muncul inovasi-inovasi dari orang-orang yang merasakan pendidikan.






DAFTAR PUSTAKA

Zubaedi. 2013. Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Amalia, Ayu Diah, M. Syawie. 2015. The Development of Rural Resilience With Empowering Concept: a Study of Sosiological Perspective, Jurnal Sosio Informa Vol. 1, No. 02 Tahun 2015]. DOI: https://sg.docworkspace.com/d/sAMs-xSr05etV0P7WmKmnFA. 

Tohari, Heri Mohamad. 2016. Refleksi Peran Persatuan Islam dalam Praktik Kampanye Literasi di Sukaresmi Garut-West Java, Seminar Internasional 2016: Peran Ormas Islam dalam pembangunan Pendidikan: (Banten, 14 Agustus 2016.

Noor, Munawar. 2011. Pemberdayaan Masyarakat, Jurnal Ilmiah CIVIS, Vol. 1, No. 2, Juli Tahun 2011]. DOI: https://sg.docworkspace.com/d/sAFRuvND5etVpZDYmKmnFA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Review Cerpen