Review Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Judul: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck


Penulis: Hamka


Penerbit: PT Bulan Bintang


Cetakan: keenam


Tahun Terbit: 1984


       Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini adalah novel yang memihak kepada benturan adat, tradisi, dan strata sosial dalam sebuah hubungan kisah cinta dua sejoli. Seakan merupakan sebuah topik yang sangat klasik yang hampir terjadi di belahan dunia mana pun dan sangat kontroversial.


       Hamka adalah penulis karya ini, beliau berhasil meramu cerita fiksi berbalut dengan budaya, dengan menggunakan peristiwa nyata tentang tenggelamnya kapal Van Der Wijck. Serta segala konflik yang ada seakan dapat memberikan ruh pada novel tersebut. Hal ini yang mengakibatkan novel tersebut menarik untuk dinikmati oleh para pembaca bahkan lintas generasi. Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck secara garis besar mengangkat tema tentang kisah romansa yang mengharu biru. Berkisah tentang hubungan cinta antara pemuda keturunan Minang-Bugis bernama Zainudin, dengan seorang bunga desa asli Minang bernama Hayati


       Dalam novel ini, penulis menuliskan pembaca tentang wawasan dan pengetahuan mengenai adat istiadat suku Minang dan Bugis yang menjadi benang merah permasalahan utama kisah cinta Zainudin dan Hayati.


       Tokoh paling favorit di novel ini adalah Zainuddin. Karena dia memang sederhana, tidak patah semangat, selalu sabar atas segala cobaan, tidak sombong dan sopan santun.


       Pesan moral dalam novel ini yang saya baca adalah sebagai manusia tidak boleh dendam, sepeti Zainuddin yang sangat kecewa kepada Hayati karena tidak memenuhi janjinya untuk tetap setia bersama Zainuddin, namun Hayati menolak Zainuddin dan menerima lamaran Bang Aziz dengan alasan harta. Dan jangan patah semangat, Zainuddin sangat terpukul dan terkena gangguan jiwa. Namun Zainuddin akhirnya bangkit dan berhasil menjadi penulis sukses, terkenal, dan kaya raya.


       Gaya atau teknis kepenulisan sang penulis dalam menulis bukunya lumayan mudah dipahami, itupun harus berpikir dulu sebab banyak terdapat istilah asing yang membuat saya berpikir berkali-kali. Tapi, kesimpulannya sangat enak dibaca.


       Tempat yang diceritakan oleh penulis membuat saya seolah-olah ada ditempat tersebut. Jadi seperti sedang berada di fase dimana harus memilih cinta yang pasti atau belum pasti. Kejadian yang penulis tulis agak sedikit lompat-lompat. Namun bagusnya novel ini tidak membuat pembaca menjadi bingung.


       Membaca cerpen ini tentu saja luar biasa sekali ceritanya. Cerpen ini rekomendasi buat kalian, khususnya pelajar dan orang yang beranjak dewasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prolematika Kemiskinan dan Literasi Masyarakat

Review Cerpen